Webinar Seri 9: Kesiapan Agen Perjalanan (Tour Operator) untuk Pasar Mancanegara Pascapandemi Covid-19
Wisatawan mancanegara tentu merupakan pasar yang sangat luas dan menguntungkan dalam industri pariwisata. Tingginya kunjungan oleh wisatawan mancanegara juga menjanjikan devisa yang tinggi bagi negara.
Pada Data Kunjungan Wisatawan Mancanegara Bulanan Tahun 2019-2020 Kemenparekraf, tercatat 5 (lima) juta wisatawan asing yang mengunjungi Indonesia pada awal tahun 2019 sampai dengan bulan April. Akan tetapi, seperti yang dialami oleh seluruh industri di seluruh dunia akibat pandemi Covid-19, kunjungan wisatawan khususnya wisatawan mancanegara di Indonesia pada 2020 turun drastis. Hingga April 2020, tercatat hanya 2 juta kunjungan wisatawan mancanegara.
Agen perjalanan atau travel agent merupakan salah satu industri terbesar di bidang pariwisata. Agen perjalanan juga menjadi salah satu industri yang sangat terdampak oleh pandemi Covid-19.
Diberitakan bahwa hingga Maret 2020, terjadi 94% penurunan penjualan dan pembatalan pesanan [1]. Tidak sedikit perusahaan yang sudah merumahkan karyawan tanpa digaji. Pegawai kontrak pun banyak yang sudah diputus tanpa perpanjangan kontrak. Bahkan, dari 7.000 perusahaan agen perjalanan yang tergabung dalam Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (ASITA), sebanyak 98% tutup sementara [2].

Lantas, bagaimana kesiapan para agen perjalanan dalam menghadapi pasar mancanegara pascapandemi nantinya? Apa saja yang perlu dipersiapkan dan langkah apa yang sebaiknya diambil dalam menghadapi pandemi ini?
Untuk mengulas lebih lanjut, Desa Wisata Institute memantik diskusi publik dalam Webinar Seri 9: “Kesiapan Agen Perjalanan (Travel Agent) untuk Pasar Mancanegara Pascapandemi Covid-19“. Pada seri ini, Desa Wisata Institute menghadirkan Direktur ViaVia Travel & Tour, Sri Mujiyati, M.Sc.
[1] https://www.idntimes.com/business/economy/helmi/agen-biro-perjalanan-ngos-ngosan-bayar-gaji-pegawai-di-tengah-covid/3
[2] https://www.kabarbisnis.com/read/2898864/asita-98-biro-perjalanan-wisata-tutup-sementara-akibat-pandemi-covid-19