*Dapat diunduh dan didistribusikan secara gratis
Pembatasan perjalanan, penutupan destinasi, dan kekhawatiran akan penyebaran virus Covid-19 telah menyebabkan penurunan drastis jumlah wisatawan yang mengunjungi desa wisata. Kondisi ini tentunya mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan. Lantas, bagaimana nasib desa dan kampung wisata di Indonesia?
Survei cepat ini dilakukan pada April 2020 dengan melibatkan 97 desa/kampung wisata yang tersebar di Indonesia.
*Dapat diunduh dan didistribusikan secara gratis
Melanjutkan survei dampak pandemi Covid-19 terhadap desa/kampung wisata di Indonesia, Desa Wisata Institute mencoba melihat tingkat optimisme masyarakat dan pengelola desa wisata. Berapa banyak masyarakat yang terdampak terhadap kehilangan pekerjaan di desa/kampung wisata?
Survei yang dilakukan pada April 2020 ini melibatkan sebanyak 70 responden pengurus desa wisata yang tersebar di Indonesia.
*Dapat diunduh dan didistribusikan secara gratis
Banyak tantangan dalam pembinaan dan pendampingan desa wisata yang ditemui, salah satunya di Saba Budaya Baduy. Masyarakat di Baduy hidup dalam kerangka norma dan aturan adat yang ketat.
Kehidupan mereka, mulai dari interaksi sosial hingga kegiatan sehari-hari, terpaut dengan nilai-nilai dan norma adat yang telah ada sejak turun temurun. Kondisi ini menciptakan dinamika yang unik, di mana setiap upaya pendampingan harus mempertimbangkan dan menghormati konteks sosial-budaya setempat.
Artikel ini mengulas mengenai tantangan pendampingan masyarakat di desa adat, khususnya Saba Budaya Baduy yang dilakukan selama hampir 1 (satu) tahun.