Namanya Doto Yogantoro, sosok yang oleh banyak orang dikenang sebagai ‘arsitek desa wisata’. Ia menutup usia di RSUP Sardjito, Yogyakarta, pada 2 Maret 2022, meninggalkan jejak panjang pengabdian di dunia pariwisata. Karya terakhirnya untuk negeri adalah menjadi juri dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021, sebuah tugas yang ia jalani dengan penuh dedikasi.
Doto Yogantoro adalah local champion di balik kemasyhuran Desa Wisata Pentingsari, yang kini menjadi kiblat pengembangan desa wisata di Indonesia. Lewat perjalanan hidupnya, ia menularkan semangat, membagikan kisah, dan menginspirasi banyak desa di seluruh pelosok tanah air untuk membangun pariwisata berbasis masyarakat.
Demi memperluas dampak pengabdiannya, Doto bersama enam rekannya menggagas lahirnya Desa Wisata Institute, sebuah organisasi sosial yang menjadi ruang belajar dan berbagi bagi para pegiat pariwisata kerakyatan. Meski raganya telah tiada, semangatnya tetap hidup, menyala dalam setiap langkah yang ditempuh organisasi yang ia wariskan.
Dengan mengintegrasikan masyarakat dalam perencanaan dan pengelolaan, pariwisata dapat mendorong perekonomian lokal melalui penciptaan nilai tambah pada potensi yang ada, sekaligus menawarkan pengalaman berwisata yang lebih otentik. Melalui model pariwisata berbasis masyarakat, risiko dampak negatif terhadap lingkungan dan nilai-nilai lokal dapat diminimalkan.
Secara keseluruhan, konsep dan pendekatan pariwisata berbasis masyarakat tidak hanya bertujuan untuk menciptakan desa wisata yang berdaya saing, tetapi juga memastikan manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat setempat, sembari membangun ekosistem pariwisata yang berkelanjutan dan inklusif.