pendampingan desa wisata di Sumba
Artikel

Pendampingan Tata Kelola, Pengelolaan Keuangan, dan Pemasaran di Kampung Adat Prai Ijing

Pada 16-17 Februari 2025, Desa Wisata Institute bersama Bakti BCA kembali menyelenggarakan kegiatan pendampingan. Pendampingan yang diselenggarakan di Kampung Adat Prai Ijing tersebut dimentori langsung oleh Hannif Andy Al Anshori, Adya Danastri, dan Alfi Turni Aji. Pendampingan lanjutan ini dilakukan dalam rangka menguatkan model tata kelola kelembagaan di Kampung Adat Prai Ijing.

Kampung Adat Prai Ijing telah lama dikenal sebagai daerah tujuan wisata di Sumba yang menarik wisatawan domestik dan mancanegara. Namun, pemerintah desa menyadari bahwa masih banyak hal yang perlu dioptimalkan, salah satunya adalah tata kelola kelembagaan dan pengemasan daya tarik. Untuk itu, pendampingan ini diselenggarakan sebagai upaya untuk meningkatkan tata kelola pariwisata berbasis masyarakat yang bertanggung jawab dan profesional.

Rangkaian Kegiatan Pendampingan

1. Penyusunan dan Penetapan SOP Desa Wisata

Untuk meningkatkan kualitas terhadap pelayanan wisatawan, Desa Wisata Institute bersama Kelompok Sadar Wisata Prai Ijing menyusun dan membahas beberapa standar operasional prosedur (SOP), seperti:

  • SOP penyediaan makanan dan minuman
  • SOP layanan transportasi penjemputan
  • SOP kepemanduan
  • SOP homestay
  • SOP pengelolaan keuangan

Dengan adanya SOP ini, diharapkan dapat tercipta standar layanan berkualitas yang membuat pengalaman wisatawan di Kampung Adat Prai Ijing menjadi lebih baik.

2. Pembuatan Peta Sebaran Daya Tarik dan Mitigasi

Pembuatan peta ini bertujuan untuk memperjelas alur dan batasan wilayah yang dapat dikunjungi oleh wisatawan sekaligus menentukan jalur mitigasi. Dalam pembuatan peta mitigasi, Desa Wisata Institute bersama kelompok masyarakat menentukan lokasi titik kumpul, jalur evakuasi, dan sebaran alat proteksi kebakaran guna meningkatkan kesiapsiagaan terhadap risiko kebencanaan, salah satunya kebakaran.

3. Pengesahan AD/ART Kelompok Sadar Wisata

Setelah melalui proses penyusunan dan pembahasan yang panjang selama tiga bulan, pada Februari 2025 telah disepakati dan disahkan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Instrumen administrasi kelembagaan ini menjadi salah satu keluaran yang disusun guna penguatan dan pengorganisasian kelembagaan Kelompok Sadar Wisata.

Salah satu hal yang disepakati dalam AD/ART ini adalah visi misi organisasi, mekanisme pengorganisasian POKDARWIS, pemilihan ketua dan pengurusnya, dan urusan rumah tangga organisasi lainnya. Sementara itu, disepakati pula hal-hal yang memiliki urgensi untuk mendorong pembangunan pariwisata berkelanjutan, yakni mengenai bentuk kolaborasi dengan pemerintah desa dan pemanfaatan pemasukan kegiatan pariwisata di Kampung Adat Prai Ijing. Guna memberikan dampak positif yang lebih luas, masyarakat menyepakati adanya distribusi dana untuk lima poin prioritas, yakni gaji karyawan, operasional kepariwisataan, kas organisasi, sosial dan kesejahteraan masyarakat, serta dana darurat.

Adanya AD/ART POKDARWIS ini diharapkan dapat meningkatkan komitmen pengurus-anggota, memperjelas sistem kerja sama dan kolaborasi antara POKDARWIS dan BUMDes/pihak desa, serta memastikan kinerja yang bertanggung jawab dan profesional.

4. Penyusunan Rencana Aksi Pembangunan Tahun 2025

Rencana aksi pembangunan disusun sebagai panduan dalam merencanakan program pendampingan dan pengembangan desa wisata selama tahun 2025. Rencana aksi ini mencakup program pengadaan musala, sekretariat, dapur untuk pelayanan wisatawan, fasilitas kesehatan, serta pusat informasi budaya Prai Ijing. Nantinya, rencana aksi tersebut akan menjadi program strategis yang dapat disinergiskan dengan pembangunan desa.

5. Pelatihan Pemasaran Digital

Dalam upaya meningkatkan daya saing wisata di era digital, Kelompok Sadar Wisata Prai Ijing diberikan pelatihan terkait pemasaran digital yang meliputi:

  • Pembuatan artikel untuk konten website Kampung Adat Prai Ijing.
  • Mendesain materi promosi menggunakan Canva.
  • Pembuatan konten media sosial, khususnya Instagram, yang tidak hanya berisi materi promosi. Melainkan juga informasi edukatif guna meningkatkan brand awareness, inspirasi, tips and trik, serta nilai-nilai budaya lokal.

6. Literasi Aplikasi Keuangan SIAPIK

Dalam pendampingan yang singkat ini, masyarakat juga mendapatkan pelatihan penggunaan aplikasi keuangan SIAPIK yang dikeluarkan secara resmi oleh Bank Indonesia. Aplikasi ini dirancang untuk membantu pencatatan dan pengelolaan keuangan POKDARWIS secara praktis, memudahkan pelacakan pemasukan dan pengeluaran, serta meningkatkan transparansi keuangan.

Pendampingan yang dilakukan pada Februari 2025 ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi Kampung Adat Prai Ijing, baik dalam tata kelola kelembagaan maupun peningkatan keterampilan masyarakat dalam mengelola pariwisata. Dengan adanya output berupa standar operasional prosedur pengelolaan, peta sebaran daya tarik dan mitigasi, AD/ART, RAK Des, serta pelatihan pemasaran dan keuangan, masyarakat di Kampung Adat Prai Ijing dapat lebih terampil dan bijak dalam mengembangkan pariwisata.

Ditulis oleh:
Adya Danastri
Mahasiswa Program Magang MBKM UGM Batch III

Penyunting:
Hannif Andy Al Anshori

Pendampingan Wisata Sumba
Adya Danastri mencoba alat pembuatan tenun di Kampung Adat Prai Ijing sebagai salah satu atraksi yang akan dikembangkan menjadi produk paket wisata. (Dokumentasi; Hannif, 2025)

Leave A Comment

Your Comment
All comments are held for moderation.