Desa Wisata Institute
Pendampingan Desa Wisata Gunung padang
Artikel

Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Pendampingan Desa Wisata Situs Gunung Padang

Desa Wisata Situs Gunung Padang telah mendapatkan pembinaan dan pendampingan Desa Wisata Institute selama enam bulan, terhitung sejak Januari s.d Desember 2023. Banyak proses yang telah dilalui oleh masyarakat, mulai dari menata ulang kelembagaan, menertibkan kelompok homestay, pengembangan atraksi, dan perluasan kemitraan. Untuk memastikan kelangsungan dan peningkatan kualitasnya, pada 19-21 Januari 2024, Desa Wisata Institute menyelenggarakan kegiatan monitoring dan evaluasi.

Sejak dikembangkan menjadi desa wisata pada 2022, Desa Wisata Situs Gunung Padang dihadapkan pada berbagai dinamika. Misalnya saja, perubahan tren wisata, kebutuhan sarana prasarana, dan tantangan lokal. Melalui kegiatan monitoring dan evaluasi, masyarakat bersama pemerintah desa yang didampingi Desa Wisata Institute melakukan pemantauan terhadap aspek-aspek kunci, seperti dampak ekonomi dan sosial, budaya, dan keberlanjutan lingkungan. Dengan begitu, masyarakat dan stakeholder terkait dapat membuat keputusan yang tepat untuk pengembangan lebih lanjut.

Dalam kegiatan monitoring dan evaluasi ini, Desa Wisata Institute setidaknya melibatkan beberapa kelompok, seperti pemerintah desa, Bumdes, Pokdarwis, juru pelihara situs, dan kelompok homestay. Pelibatan kelompok ini ditujukan untuk mendapatkan masukan langsung dan memastikan kebijakan yang diambil sesuai dengan kebutuhan dan harapan mereka. Tak hanya itu, proses evaluasi juga diintegrasikan ke dalam RTL (Rencana Tindak Lanjut) yang akan menjadi pedoman program kerja kepengurusan.

Berikut adalah beberapa alasan mengapa penyusunan RTL di Desa Wisata Situs Gunung Padang menjadi sangat penting dan krusial.

Meningkatkan daya saing desa wisata

Dengan RTL, Desa Wisata Situs Gunung Padang dapat meningkatkan daya saingnya di pasar pariwisata, baik level nasional maupun global. Investasi dari pihak masyarakat lokal juga berpotensi meningkat karena adanya perencanaan yang baik di level kelembagaan. Hal ini membuat desa wisata tidak berjalan di tempat dan memungkinkan masyarakat sadar wisata menjadi bertambah.

Pemetaan program prioritas

Penyusunan RTL memungkinkan masyarakat dan Pokdarwis untuk mengidentifikasi pembangunan prioritas yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi lokal. Dalam tahap ini, masyarakat dan pengurus Desa Wisata Situs Gunung Padang telah menyusun RTL dan rencana aksi untuk satu tahun (2024). Program kerja terbagi ke dalam beberapa aspek, di antaranya adalah penguatan kelembagaan, pengembangan destinasi, penguatan dan pengembangan industri kreatif, dan rencana pemasaran.

Perencanaan pengembangan sumber daya

RTL dapat membantu masyarakat dalam merencanakan pengelolaan sumber daya manusia melalui pelatihan dan pendidikan. Selain itu, adanya RTL dapat berpotensi untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan lingkungan melalui langkah-langkah yang berkelanjutan.

Pemberdayaan masyarakat

Penyusunan RTL tentunya melibatkan partisipasi aktif masyarakat. Begitu pula dalam pelaksanaan setiap program kerjanya. Hal ini akan berdampak pada peningkatan rasa kepemilikan dan keterlibatan sehingga masyarakat dapat berperan langsung dalam pengembangan desa wisata.

Penyelarasan dengan potensi lokal

Tersusunnya RTL akan membantu masyarakat untuk menyelaraskan pengembangan pariwisata dengan potensi lokal yang dimiliki dan belum dikembangkan. Hal ini mencakup kekayaan budaya, kerajinan lokal, dan sektor-sektor ekonomi lokal-regional lainnya.

Peningkatan infrastruktur desa wisata

Desa wisata tentunya membutuhkan infrastruktur dasar untuk mendukung kegiatan pariwisata. Adanya RTL telah membantu masyarakat dalam mengidentifikasi perencanaan dan pengembangan fasilitas. Misalnya saja, peningkatan kualitas dan kuantitas homestay, pembuatan galeri UMKM, toilet, dan sarana wisata lainnya.

Adaptasi terhadap perubahan lingkungan dan pasar

RTL juga disusun untuk mendorong masyarakat agar bisa beradaptasi dengan perubahan lingkungan dan pasar. Dengan memperhitungkan dinamika ekonomi dan lingkungan, masyarakat dan pemerintah desa dapat mengambil langkah-langkah yang responsif dan tepat dalam pengembangan Desa Wisata Situs Gunung Padang.

Distribusi bantuan dari PT BCA Tbk

Selain mendapatkan program pembinaan dan pendampingan SDM, Desa Wisata Situs Gunung Padang juga mendapatkan suntikan semangat baru melalui distribusi bantuan fisik dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA). Pada tahun pertama, Desa Wisata Situs Gunung Padang mendapatkan bantuan berupa perlengkapan camping guna pengembangan atraksi di Gunung Karuhun.

Selain itu, PT BCA Tbk juga menyalurkan bantuan perlengkapan homestay untuk kelompok masyarakat yang terlibat dalam jasa usaha homestay. Bantuan ini bukan hanya menjadi simbol tanggung jawab sosial perusahaan, tetapi langkah konkrit untuk mendukung pertumbuhan dan kemandirian ekonomi masyarakat lokal.

Dalam pandangan kami, distribusi bantuan ini memiliki potensi yang akan membawa dampak positif secara sosial dan ekonomi. Masyarakat yang terlibat dalam pengembangan desa wisata akan merasa diberdayakan sehingga mampu menciptakan nilai tambah dari masing-masing potensi lokal. Selain itu, keterlibatan masyarakat dalam berinteraksi langsung dengan tamu dapat membuka jalan bagi pertukaran budaya yang positif.

Pentingnya kemitraan desa wisata dengan CSR

Corporate Social Responsibility (CSR) atau Tanggung Jawab Sosial Perusahaan memiliki peran yang sangat penting dalam pengembangan desa wisata. Hal ini bukan hanya tentang memberikan bantuan finansial, tetapi juga dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat.

Program CSR dapat difokuskan pada pemberdayaan masyarakat lokal di desa wisata, seperti pelatihan keterampilan, program pendidikan, dan pengembangan potensi ekonomi lokal. Pemberdayaan masyarakat memungkinkan mereka untuk terlibat aktif dalam pengembangan desa wisata sehingga mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Selain itu, selain bantuan infrastruktur, CSR dapat membantu desa wisata dalam merancang dan melaksanakan inisiatif keberlanjutan lingkungan. Program ini dapat mencakup pengelolaan limbah, konservasi alam, penghijauan, dan praktik-praktik ramah lingkungan lainnya. Dengan masuknya program CSR ke desa wisata, kolaborasi antara sektor bisnis dan masyarakat lokal dapat menciptakan dampak positif yang berkelanjutan.

Artikel ditulis oleh: Hannif Andy Al Anshori, S.Par (Founder dan mentor Desa Wisata Institute)

Leave A Comment

Your Comment
All comments are held for moderation.