Pendampingan Desa Wisata Gunung Padang
Artikel

Pendampingan Penyusunan Paket Wisata di Desa Wisata Situs Gunung Padang

Pada 22–23 Agustus 2023, Desa Wisata Institute kembali menyelenggarakan kegiatan pendampingan lanjutan untuk pelaku wisata di Desa Wisata Situs Gunung Padang, Kabupaten Cianjur. Rangkaian kegiatan pembinaan dan pendampingan yang bermitra dengan PT BCA Tbk ini mengangkat topik penyusunan paket wisata dan pengayaan interpretasi di tiap daya tarik wisata. Hadir sebagai mentor, yakni Hannif Andy Al Anshori ditemani M. Jhony Fonsen sebagai fasilitator.

Dalam kegiatan yang berlangsung selama dua hari tersebut, Desa Wisata Institute bersama masyarakat melakukan pemetaan partisipatif berkaitan dengan potensi-potensi yang ada di kawasan desa. Selama ini, Desa Karyamukti sudah cukup terkenal dengan keberadaan situs megalitukum Gunung Padang yang telah menjadi magnet dalam menangkap wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.

Belum lagi sejak mendapat apresiasi dalam ajang ADWI (Anugerah Desa Wisata Indonesia) pada 2022 dan visitasi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif; Sandiaga S. Uno, Situs Gunung Padang pun makin ramai wisatawan. Untuk itu, pembuatan paket wisata sangat dibutuhkan guna menahan lama tinggal wisatawan dan meningkatkan belanja wisatawan.

Sementara itu, di luar Situs Gunung Padang, masih banyak potensi yang dapat dikemas menjadi atraksi. Misalnya saja kebun teh, perkebunan kopi robusta, hutan pinus, air terjun (curug), UMKM, serta kesenian masyarakat. Daya tarik yang tak kalah menariknya adalah lanskap perdesaan yang masih asri.

Kegiatan penyusunan paket wisata dimulai dari penentuan harga layanan di tiap daya tarik dan atraksi. Penentuan harga ini disepakati bersama oleh masyarakat dari berbagai unsur, di antaranya pemerintah desa, pelaku budaya, Pokdarwis, dasawisma, dan kelompok wanita tani.

Perencanaan partisipatif menjadi pendekatan yang digunakan Desa Wisata Institute untuk meningkatkan peran/keterlibatan masyarakat lokal serta menumbuhkan rasa percaya diri dalam membuat perencanaan. Dalam pertemuan yang berlangsung selama dua hari tersebut, masyarakat telah merumuskan lima paket half day dengan tema experience dan dua paket 2D 1N dengan tema live in.

Selain menentukan harga, rute, dan kemasan tema paket wisata, peserta melakukan benchmarking terhadap produk yang ada di desa wisata mandiri, baik di tingkat lokal maupun nasional. Benchmarking dilakukan guna mendapatkan gambaran serta kisah sukses pengemasan produk dan pengembangan pariwisata yang berkelanjutan. Dalam kondisi ini, setidaknya terdapat dua desa yang dijadikan benchmarking, yakni Desa Wisata Nglanggeran dan Desa Wisata Pentingsari yang ada di Yogyakarta.

Sebagai tindak lanjut kegiatan, paket wisata yang telah dirumuskan rencananya akan diuji coba secara bertahap. Dalam proses uji coba tersebut, tim Desa Wisata Institute bersama Pokdarwis Gunung Padang akan menyusun standar prosedural, kurasi produk laik jual, pengayaan interpretasi, dan mengasah keterampilan komunikasi. Harapannya, proses uji coba dapat membuat masyarakat pelaku wisata di Desa Wisata Situs Gunung Padang makin terampil dan percaya diri sehingga mampu meningkatkan kualitas dalam memberikan pelayanan prima.

Leave A Comment

Your Comment
All comments are held for moderation.