Desa Wisata Institute
Pendampingan Desa Wisata Gunung Padang
Artikel

Pelatihan Tata Kelola Homestay dan Pendampingan Perluasan Pemasaran di Desa Wisata Situs Gunung Padang

Sebagai bentuk tindak lanjut pembinaan dan pendampingan, pada 13–15 September 2023, Desa Wisata Institute kembali menggelar kegiatan di Desa Wisata Situs Gunung Padang. Memasuki bulan keempat pendampingan, pertemuan lebih difokuskan pada materi tata kelola homestay dan perluasan pemasaran. Adapun mentor dan fasilitator yang dihadirkan dalam kegiatan ini adalah Hannif Andy Al Anshori, Jhony Fonsen, dan Shafandra Lazuardi. 


Dalam upaya meningkatkan lama tinggal wisatawan dan pengalaman berwisata, desa wisata harus mampu menyediakan akomodasi penginapan dalam bentuk homestay. Ketersediaan homestay juga dinilai sangat strategis mengingat lokasi Situs Gunung Padang yang jauh dari perkotaan. Di Desa Wisata Situs Gunung Padang sendiri, setidaknya telah tersedia 15 homestay dengan 37 kamar.

Meski masyarakat sudah mampu menyediakan cukup banyak homestay, terdapat beberapa isu strategis yang menjadi perhatian Desa Wisata Institute dan PT BCA Tbk. Misalnya saja mengenai tata kelola, sistem pemasaran, serta implementasi CHSE (kebersihan, kesehatan, keamanan, dan kelestarian lingkungan). Untuk menjawab persoalan tersebut, Desa Wisata Institute memberikan ruang diskusi yang mempertemukan pelaku/anggota kelompok homestay, juru pelihara situs, kelompok sadar wisata, dan pemerintah desa.

Dalam format diskusi dua arah, kegiatan pembinaan dan pendampingan setidaknya berhasil memetakan rencana aksi kelompok homestay untuk dapat dilaksanakan sebagai program jangka pendek. Selain itu, terdapat komitmen dan kesepakatan bersama yang telah dirumuskan masyarakat, seperti bentuk tata tertib untuk tamu/wisatawan, sistem distribusi tamu, serta standardisasi harga dan layanan.

Di waktu yang berbeda, Jhony Fonsen dan Shafandra Lazuardi selaku fasilitator memberikan pendampingan kepada Kelompok Sadar Wisata untuk pengelolaan akun online travel agent (OTA) dan finalisasi itinerary paket wisata. Pemanfaatan dan penggunaan OTA dimaksudkan sebagai bentuk adaptasi dan kolaborasi desa wisata di tengah disrupsi.

Baca juga: Ke Gunung Padang Nggak Cuma Trekking, Berikut Aktivitas Menariknya

Harapannya, pola kemitraan desa wisata dengan OTA menjadi langkah yang dapat memperluas jangkauan pasar, serta meningkatkan jumlah kunjungan dan belanja wisatawan di desa wisata. Proses pendampingan perluasan pemasaran ini diawali dengan tahapan pengenalan dashboard OTA, proses input materi dan mengubah konten, serta pengelolaan akun keuangan. 

Sebagai bentuk upaya memasarkan produk yang ada di desa wisata, tim Desa Wisata Institute bersama Pokdarwis Desa Wisata Gunung Padang juga melakukan pengambilan gambar dan video di beberapa destinasi dan daya tarik wisata. Pengambilan gambar ini ditujukan untuk menentukan titik koordinat, memetakan kalender musim, menghitung jarak dan durasi perjalanan, menilai kelaikan lokasi, serta menentukan konsep interpretasi destinasi.

Destinasi yang menjadi tujuan pemetaan di antaranya adalah Curung Cikondang yang terletak di Desa Sukadana, perkebunan dan pengolahan green tea, pengolahan gula semut, kesenian Karinding, hingga aktivitas camping di hutan pinus Gunung Karuhun.

Leave A Comment

Your Comment
All comments are held for moderation.